Dalam UU ITE di negeri kita, yang melindungi transaksi elektronik atau e-commerce, seorang pedagang (merchant) harus memberikan gambaran barang yang dijual secara jelas, nyata, dan dapat dipahami. Nah kalo cuma dikasih informasi "uang gratis" maka bayangan korban hanya "gratis" seperti ia bernafas. Kecuali kalo sang korban lagi dalam kondisi koma, harus "bayar" nafas dengan beli tabung oksigen.
Iklan dan Moral
Apa yang ada di benakmu jika mendengar kata "cuma 2000, bisa nelpon sampe puas". Pasti kamu akan berfikir, pulsamu hanya habis 2000 perak buat nelpon pake hape-mu "sampe puas". Ternyata iklannya ga begitu. Pulsamu habis 2000 perak cuma buat nelpon 1.5 jam. Itu pun waktunya ditentuin pada jam-jam tertentu. Lagi pula, cuma berlaku satu hari aja. Hari berikutnya harus daftar lagi. Tentu saja kata nelpon "sampe puas" jadi pertanyaan besar. Disinilah kalau dalam Islam disebut dengan pembodohan (jahalah) . Harus diakui, nelpon "sampe puas" ini buka tergolong penipuan (gharar), karena pelanggan yang daftar memang dapet jatah sampe 1.5 jam. Akan tetapi kata "sampe puas" belum tentu dapat memenuhi "kepuasan" dengan waktu hanya 1.5 jam saja, atau kurang dari itu. Karena barometer konsumen berbeda satu dengan yang lain. Karena bisa jadi, ada konsumen yang 5 menit nelpon sudah merasa puas, tapi ada juga yang udah 8 jam nelpon juga ge merasa puas.
Dengan kata lain para pembuat iklan yang mengusung jargon "sampe puas", juga harus mengukur kepuasan konsumen. Tentunya jika dalam hal ini, jika para pembuatnya juga bermoral. Karena selama ini para pembuat iklan hanya mengedepankan aspek iklan seperti; ringkas, menarik, mudah diingat, dapat menggoda dan sebagainya. Unsur-unsur moral, sangat dilecehkan. Contoh lain misalnya, "Uang Gratis, duit gratis, Uang dolar gratis, Gratis Uang, Duit Gratis", seperti contoh situs yang akan saya lampirkan di bawah ini.
Hemat penulis, ga ada istilah uang gratis. Internet marketing seperti PTC, PPC, adsense, Google adsense, adbrite, forex, semua itu butuh proses. Ada yang investasi, meng-klik iklan, masang iklan orang, komisi dari pendapatan website yang dikunjungi. Intinya semua ada prosesnya, ga cuma "uang gratis" yang dateng dari langit kayak air hujan. Jangan tertipu dengan kata "uang gratis".
Cari duit dan Bikin duit
Kalo di luar negeri, istilah cari uang seperti di negeri kita bisa jadi masalah besar. Bisa di tangkap karena dianggap gembong perampok. Karena istilah "cari uang" di luar negeri, kamu diasumsikan lagi cari kesana kemari, uang yang ga jelas tempatnya. Akhirnya, pekerjaan "cari uang" ini dianggap seperti maling yang lagi mengendus target. Padahal istilah ini sangat lumrah, yang dalam bahasa kita dapat dibilang "cari nafkah", atau kerja, gawe dan lain-lain.
Istilah "cari uang", kalo di luar negeri disebut dengan "bikin uang". Sementara kalo di negeri kita, kata "bikin uang" yang kamu sebut, kamu bakal berurusan dengan Detasement 88, Buser, FBI, CIA, Intel (indomie telor) dan Mie rebuzz. Karena istilah "bikin uang", dalam asumsi orang Indonesia, berarti kamu lagi nge-print, mencetak atau mem-photo-copy uang untuk dipalsukan.
Nah, masih mau ngebayangin "uang gratis" lagi? Atau masih mau pake istilah "bikin uang" (making money) di Indonesia? Dibawah ini contoh gambar website yang ngajak kamu "bikin uang" dengan "uang gratis" untukmu.
Jangan ketipu yach..
3 Responses to "Uang Gratis, Gratis Uang atau Uang Dolar Gratis?"
betul sekali mas..kebanyakan iklan di internet khususnya yang jualan ebook itu nipu..paling yang ditawarkanujung-ujungnya money game.mungkin sebenarnya memang berpotensi menghasilkan, tapi kan kita punya hati.dan saya yakin tidak semua orang bisa melakukan hal semacam itu..cuman yang memprihatinkan ada pemilik ebook semacam itu yang justru di anggap seorang yang sukses..benar-benar keterlaluan
bener bro zaman gini cr duit susah susah gampaaaaaaang, ga di internet, e-book, sampai di atm-atm pada nyebarin arisan berantai, pada mau gampangnya aja, tapi kalo boleh saran neh apa ga ada yang pd bikin website or blog yang muat pengen cr duit n gampang piara tuyul aja.... hehehe......
Piara tuyul..? tuyl seken.. haha.. :)
Post a Comment