Dahulu, awal-awal pe-legal-an frekwensi 2.4 GHz, untuk mendiagnosa jaringan WiFi dilakukan dengan beberapa peralatan seperti air-crack, Cain and Abel, Wireshark, dan segudang software lain sebagai pendukung wardriving yang tertanam dalam notebook. Karena jangkauan WiFi pada notebook—secara default—yang kurang jauh, akhirnya notebook dibawa ke sana-sini.
Saat ini, peralatan 'tempur' tersebut masih bisa digunakan dengan dukungan berbagai macam antenna. Namun, ada yang lebih mudah, lebih simple, terutama untuk teknisi lapangan. Men-diagnosa jaringan WiFi kini lebih mudah hanya dengan tombol beberapa langkah. Pekerjaan menjadi lebih efisien.
Pada aplikasi Android ada apps yang bernama Smart WiFi Pro. Indikator sinyal, jenis proteksi, dan responsif terhadap 'access point baru' bisa dideteksi. Karena interface berbetuk seperti 'radar' pada display, mudah sekali digunakan (easy to use). Sayangya apps ini tentu saja memakan baterai (daya) yang lumayan. Selain itu, pada mode 'hidding AP' masih menjadi pertanyaan besar.
Sebagai alternatif, para teknisi seharusnya dapat mencoba AirCheck Wi–Fi Tester. Peralatan ini lebih komplit. Meski portable, alat ini bukan gadget biasa. Memang khusus mendiganosa jaringan WiFi dengan bentuk seperti portable GPS. Bukan seperti apps Android tadi. Dengan berat sekitar 400 gram, peralatan ini jauh unggul dari 'peralatan perang standard.' Daya tahan baterai sanggup hingga 3 jam real-time. Sangat sesuai dengan motto-nya,’ Wireless troubleshooting made simple in a dedicated handheld tool.'
Dilansir dari situs www.flukenetworks.com keunggulan perangkat ini antara lain;
Selamat mencoba.
See more at: http://www.flukenetworks.com
Saat ini, peralatan 'tempur' tersebut masih bisa digunakan dengan dukungan berbagai macam antenna. Namun, ada yang lebih mudah, lebih simple, terutama untuk teknisi lapangan. Men-diagnosa jaringan WiFi kini lebih mudah hanya dengan tombol beberapa langkah. Pekerjaan menjadi lebih efisien.
Pada aplikasi Android ada apps yang bernama Smart WiFi Pro. Indikator sinyal, jenis proteksi, dan responsif terhadap 'access point baru' bisa dideteksi. Karena interface berbetuk seperti 'radar' pada display, mudah sekali digunakan (easy to use). Sayangya apps ini tentu saja memakan baterai (daya) yang lumayan. Selain itu, pada mode 'hidding AP' masih menjadi pertanyaan besar.
Sebagai alternatif, para teknisi seharusnya dapat mencoba AirCheck Wi–Fi Tester. Peralatan ini lebih komplit. Meski portable, alat ini bukan gadget biasa. Memang khusus mendiganosa jaringan WiFi dengan bentuk seperti portable GPS. Bukan seperti apps Android tadi. Dengan berat sekitar 400 gram, peralatan ini jauh unggul dari 'peralatan perang standard.' Daya tahan baterai sanggup hingga 3 jam real-time. Sangat sesuai dengan motto-nya,’ Wireless troubleshooting made simple in a dedicated handheld tool.'
Dilansir dari situs www.flukenetworks.com keunggulan perangkat ini antara lain;
- Dapat berjalan pada frequency 802.11 a/b/g/n channel 2.4 GHz dan 5 GHz.
- Dapat mengetahui secara mudah, segala permasalahan WiFi yang umum terjadi, hanya dengan sekali klik saja.
- Mudah meng-identifikasi dari AP hingga Client yang resmi atau bukan (rogue).
Selamat mencoba.
See more at: http://www.flukenetworks.com
0 Response to "AirCheck Wi–Fi Tester; Alat Pendeteksi Jaringan WiFi yang Portable"
Post a Comment