5 Rahasia Membeli Notebook Bekas

Boleh dibilang laptop atau notebook, sudah merupakan kebutuhan untuk para pekerja yang harus pergi dari satu kota ke kota lain. Apalagi kini sudah muncul notebook sangat ringan (ultra portable) dengan daya tahan terhadap benturan. Dari segi harga, notebook masih cukup mahal jika dibandingkan dengan komputer bisa. namun, karena notebook sudah menjadi kebutuhan bagi para pekerja, dapat dimiliki meski tidak harus membeli baru.

Tips membeli notebook ideal second :

1. Anggaran. Tetapkan anggaran yang disediakan untuk membeli notebook. Harga notebook ini bervariasi, mulai dari Rp. 4 juta sampai Rp. 15 juta. Jenis notebook terbaru dari merek terkenal, misalnya bisa mencapai US$ 2500 karena telah dilengkapi seperti Intel Centrino.
2. Merek. Merek-merek terkenal memang cukup mahal harganya. Namun menawarkan layanan purna jual yang berkualitas. Biasanya garansi notebook berlangsung 3 tahun sesuai dengan perputran teknologinya. Layanan ini sangat penting, karena notebook menuntut sistem reparasi khusus. Komponennya juga tidak mudah dibongkar pasang seperti layaknya desktop. Bila ditangani bukan ahlinya, bisa saja kerusakan notebook bertambah parah.
3. Spesifikasi. Ini bisa dilihat misalnya dari jenis prosesor yang dipakai, besarnya memory hingga jenis kartu grafis (VGA). Jika sebuah notebook telah mencantumkan logo intel centrino, berati didalamnya sudah terkandung komponen khusus yang memungkinkan notebook mengakses data secara nirkabel. Hal ini juga berlaku jika ingin membeli notebook bekas. Perhatikan apakah layarnya memiliki banyak titik pixel yang mati atau tidak. Semakin banyak titik tersebut, maka artinya mutu notebook kian menurun.
4. Daya tahan baterai. Percuma saja mendapatkan notebook bekas, dengan harga murah tapi. Baterainya hanya mampu berjalan 1,5 jam. Memang bisa saja membeli baterai baru, tapi harganya terbilang cukup mahal.
5. Kelengkapan. Yang tidak kalah penting adalah CD driver dari notebook yang akan Anda beli. Seringkali notebook second tidak dilengkapi CD driver. Dari pengalaman pribadi beberapa produsen laptop "tidak bertanggung jawab" terhadap produk mereka. Ketika notebook perlu diinstal ulang, sedangkan CD Driver yang mudah rusak. Akhirnya perlu download driver. Malangnya situs vendor mereka sering tidak dapat diakses. Atau driver belum dalam database mereka. Padahal, driver sangat dibutuhkan (baca: Kinerja Maksimal dengan Driver Terbaru).

Sumber : Panduan Informasi Bisnis-Yellows Pages (diubah seperlunya)
Artikel update : 11 Jan 2016 

Tweet