Kinerja Maksimal dengan Driver Terbaru

Umumnya, ketika membeli produk PC atau Notebook, penjual selalu menyertakan driver dalam kemasan CD atau DVD. Kelengkapan ini, memang sudah menjadi kewajiban vendor untuk menyertakan produknya. Namun, pada kenyataan,  ada beberapa merek branded, yang kalau kita beli notebook-nya tidak menyertakan CD driver. Alasan penjual sangat klasik sekali. Katanya, sudah terpasang dalam OS-nya. Alasan lain, penjual tidak diberikan dari distributor. Ketika desak mengapa, penjual hanya mengeluarkan jawaban pamungkas, “nggak tau tuh.”

Aneh. Harusnya mendapatkan kelengkapan driver, sudah menjadi hak setiap pembeli. Bahkan, dalam instruksi dari kementerian perdagangan, penjual juga wajib menyertakan buku manual dalam bahasa Indonesia, untuk setiap produk elektronik. Tentunya termasuk CD driver yang juga harus diserahkan.  Dapat dibayangkan, jika piranti laptop atau PC mengalami kerusakan pada software, maka para teknisi akan lebih memakan waktu untuk mencari driver-driver pengganti. Bukan hanya teknisi yang kurang maksimal dalam bekerja, piranti keras sebenarnya sangat membutuhkan driver. Bisa dikatakan, fungsi driver, salah satunya untuk meng-aktifkan hardware. Dapat dibayangkan, ketika sebuah perangkat komputer, tidak dapat berbunyi sound—yang biasa sudah terdapat pada board (onboard), jika driver belum terinstal.

Sangat disarankan untuk meng-update driver, meski pun OS terbaru—sebut saja Windows 7 ke atas—biasanya sudah mengenali hardware yang lebih lawas. Tidak ada salahnya jika driver juga  tetap di-install dan dicarikan update-nya. Sebagai contoh PC- yang saya gunakan, dari segi VGA selalu sudah sudah dikenali OS versi tahun 2000-an ke atas. Setelah di-update, kinerja grafis nampak jadi lebih signifikan. Gambar lebih tajam, suara pun menjadi “lebih merdu”.

Driver terbaru, biasanya menampilkan kompabilitas yang lebih mumpuni daripada driver yang lebih lama. Meski demikian, ada beberapa case setelah di-update malah menjadi tidak stabil. Dari itu, disarankan agar mem-back-up terlebih dahulu, agar suatu saat ada kegagalan, driver lama masih dapat di-restore. Di luar sana, ada banyak pilihan untuk mem-back up driver.   
Dapat dibayangkan, jika piranti laptop atau PC mengalami kerusakan pada software, maka para teknisi akan lebih memakan waktu untuk mencari driver-driver pengganti. Bukan hanya teknisi yang kurang maksimal dalam bekerja, piranti keras sebenarnya sangat membutuhkan driver. Bisa dikatakan, fungsi driver, salah satunya untuk meng-aktifkan hardware.

Hampir mirip dengan driver, adalah firmware. Bedanya, pada firmware, fungsi yang lebih diorientasikan, pada peningkatan kinerja perangkat. Firmware biasanya selalu sudah terpasang pada perangkat keras. Selain itu, firmware tidak membutuhkan space hardisk dalam instalasi. Jadi, firmware tetap dapat saja di-update, namun untuk user yang sangat membutuhkan. Misalnya sebuah router merek tertentu yang di-oprek firmware-nya menjadi DD-WRT atau OpenWrt.

Pada akhirnya, baik driver maupun firmware, hendaknya di-update agar kinerja lebih maksimal. Paling tidak, di-back up agar guna memudahkan jika ada perbaikan. Selain itu, sangat direkomendasikan agar di-back up driver yang lama sebelum dilakukan perubahan-perubahan. 

0 Response to "Kinerja Maksimal dengan Driver Terbaru"